Minggu, 11 Maret 2012

JURUS SINAR PUTIH

OLAHRAGA PERNAFASAN

Lembaga Bela Diri "Sinar Putih" merupakan olahraga pernafasan yang bisa mencegah penyempitan pembuluh darah, memperlancar aliran darah sehingga terhindar dari bermacam-macam penyakit.

Olahraga ini juga mengolah tenaga di dalam tubuh menjadi sebuah tenaga extra. Dengan latihan-latihan, kerja nafas benar-benar bisa membangkitkan tenaga dalam. Dengan menyelaraskan diri kedalam perolehan "tenaga"  memungkinkan orang meneliti kearah vitalitas dalam.

Jika anda berumur 20 tahun keatas dan mengharapkan kesehatan jasmani dan rohani yang berkesinambungan, kami mengundang anda untuk bergabung bersama kami.








Sabtu, 10 Maret 2012

ILMU MAGNETISME DAN MAGNETISASI TUBUH MANUSIA DALAM LATIHAN PERNAFASAN

BAB I : ILMU MAGNETISME

SOAL :Bagaimana pemandangan Tuan tentang ilmu magnetisme, tidaklah berlawanan dengan ayat :


Artinya : ..... dan seseorang tidak bisa mengetahui apa yang akan ia usahakan besok ......
(QS. Lukman:34).

JAWAB :
Ilmu-ilmu ghaib yang ada di muka bumi ini, terlampau banyak macamnya. Satu-satunya mempunyai jalan dan cara sendiri-sendiri buat dipelajarinya atau digunakannya. Nama dan rupanya bermacam-macam, tetapi sekalian itu tidak terkeluar dari tiga pokok :

1. Sehat badan,
2. Teguh dan tetap kemauan,
3. Bersih dan kuat roh.

Oleh karena itu magnetisme halus dan tersembunyi tempat pengambilannya serta mempunyai tiga pokok itu, maka ada yang memasukkannya dalam bagian ilmu ghoib. Begitu pula cabang dari ilmu magnetisme itu, seperti : ilmu mengirimkan fikiran, ilmu menghadirkan roh, ilmu mengobati orang dengan kekuatan kemauan, ilmu menidurkan orang, dan sebagaianya itu, dinamakan ilmu ghoib.
Supaya kita dapat mendudukkan sesuatu pada tempatnya serta mengetahui hokum masing-masing, cukuplah rasanya jika di sini, diterangkan dua macam ilmu saja, yaitu ilmu sihir dan ilmu magnetisme.


SIHIR
Perkataan sihir ini, ada mempunyai beberapa arti :

1. Tiupan dan khayal-khayal (gambaran-gambaran) yang tidak ada hakekatnya sama sekali, sebagaimana yang dikerjakan oleh kebanyakan tukang sulap,
2. Sesuatu yang dihasilkan dengan pertolongan syaitan-syaitan dengan jalan merendah diri atau menyembah kepadanya,
3. Tiap-tiap yang halus dan tersembunyi tempat pengambilannya.

Dalam hal sihir ini, banyaklah orang-orang memberi pandangan, dan ada yang mengatakan sihir ini, atau kelakuan menyalahi adat (khawariq), ada yang berkata haram dituntut atau dipelajarinya dan ada pula yang berkata patut seseorang mempelajarinya, supaya terhindar dari tipu muslihat yang dilakukan oleh tukangnya.

Sekarang mari kita periksa pemandangan orang-orang itu :
Khawariq
Yang dinamakan khawariq itu ialah kejadian-kejadian yang luar biasa yang tidak berulang-ulang. Kalau sihir juga kita katakana masuk bilangan khawariq, tentu kejadiannya tidak berulang-ulang, padahal buktinya sebalik dari itu, karena bisa dipelajari orang-orang.
Lantaran itu, sihir bukan khawariq, tetapi satu ilmu seperti ilmu yang lainnya juga.

Haram
Orang yang mengatakan sihir haram, itu memang setuju dengan kemauan Islam, lantaran sihir yang ada di tanah Arab, India, Tanah Melayu, di Indonesia ini rata-rata mempunyai sifat yang membawa pada kekufuran dan kemusyrikan. Sehingga oleh karena itu berkatalah Ibnu Khaldun seorang filosof Islam yang kenamaan dalam abad keemasan dahulu, begini :


Artinya : …. Dan mempraktekkan sihir itu semuanya, tidak lain melainkan dengan (cara) menghadapkan diri kepada jalan peredaran bulan dan bintang dan kepada binatang-binatang dan alam-alam yang tinggi dan (kepada) syaitan-syaitan dengan macam-macam cara penghormatan, ibadat, merendahkan dan menaklukkan diri. Maka yang demikian itu (ialah) menghadapkan diri kepada selain dari Allah itu kufur.
(Muqadimah Ibnu Khaldun tentang sihir).

Selain dari pada cara-caranya sudah begitu tidak baik: akibat atau hasilnya pun kebanyakan tidak baik: sering membawa perselisihan antara satu dengan yang lain, menceraikan antara laki dan istrinya, membinasakan orang dan lain-lain kejadian yang tidak baik, seperti membikin gila dan merusak pikiran seseorang.

Yang paling digemari ahli sihir dalam pekerjaannya ialah menawan hati orang-orang wanita supaya suka kepadanya atau kepada seseorang yang minta tolong kepadanya, dengan tidak mempedulikannya, apakah wanita itu mempunyai laki atau tidak. Kebaikan buat masyarakat hidup kita boleh dikatakan tidak ada, karena tidak ada orang bodoh yang bisa jadi pintar karena sihir, dan tidak ada orang miskin yang jadi kaya dengannya. Lantaran itu semua maka Nabi ada berkata, sebagaimana yang diriwayatkan :


Artinya : Dari Abi Musa Al-Asyari ia berkata : telah bersabda Rasulullah. SAW. : “tidak akan masuk surga orang yang tetap minum arak dan tidak (akan masuk surga) orang-orang yang percaya kepada sihir, dan tidak (akan masuk surga) orang yang memutuskan rahim*. (HR. Ibnu Hiban dalam Shahihnya).

* Perhubungan Keluarga, dengan memperhatikan sedikit keterangan di bawah ini, dapat diketahui, bahwa supaya manusia bisa diselamatkan dari tipu muslihat ahli sihir itu, tidak perlu kita tuntut ilmu sihir yang telah diharamkan oleh Allah.

Halal
Orang yang berpendapat sihir itu halal, memandang bahwa sihir itu sebagai satu ilmu, sedang ilmu apa saja disuruh oleh agama kita menuntutnya, jadi katanya sihir juga meski kita tuntut, supaya terhindar dari tipudaya ahli-ahli sihir. Pendapat seperti ini perlu kita bicarakan.
Sihir sebagai ilmu itupun kita akui. Tetapi apakah agama kita membenarkan kita mengerjakan perbuatan khufur atau syirik ?
Sudah tentu tidak akan ada orang Islam mengatakan boleh. Jika demikian patutkah orang mempelajari ilmu sihir, padahal di dalamnya penuh dengan syirik, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Khaldun itu ? Bukankah orang mempelajari ilmu sihir itu telah melakukan syirik.
Dengan itu semua, tetaplah sihir itu tidak boleh dipelajari dan di amalkan. Tidak sedikit jalan halal yang Allah telah karuniakan kepada kita, tetapi kitalah jarang mengetahuinya.


MAGNETISME
Magnet berarti besi berani. Magnetisme artinya : Kekuatan besi berani atau kekuatan ghaib (tersembunyi). Menurut pemeriksaan para ahli ilmu alam, ada dikatakan bahwa alam ini penuh dengan kekuatan ghaib, sehingga tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang, dan manusiapun ada mempunyai kekuatan atau magnetisme itu.

Dalam tiap-tiap urat halus yang ada di otak kita, dalam sekalian urat yang ada dalam badan dan pada tiap-tiap tetesan darah kita, alhasil diseluruh manusia ada tersimpan magnetisme. Magnetisme inilah yang jadi salah satu daripada alat-alat menyebabkan amnusia hidup. Kalau tidak ada kekuatan itu manusia tidak akan hidup, sebagaimana kalau tidak ada darah dalam badannya ia akan mati. (red : tentu saja semua itu atas kehendak Allah).

Timbulnya magnetisme dalam badan manusia itu, ialah karena bekerjanya atau bergeraknya elektriciteit kehidupan yang ada pada manusia. Maka untuk membangunkan dan mengumpulkan elektriciteit kehidupan, supaya bisa jadi satu kekuatan magnetisme yang berpengaruh, telah diadakan orang beberapa macam pelajaran.

Pelajaran-pelajaran yang diatur itu, hampir semuanya berupa gerakan (sport), seperti ; cara bernafas, cara duduk, cara menyatukan pikiran ke satu jurusan dan lain-lainnya. Diantara beberapa cara itu boleh kita tetapkan tidak ada yang sama sifat-sifatnya dengan pelajaran sihir dan tidak ada yang akan membawa pada kufur atau syirik, karena didalam mempelajarinya, tidak ada kita tujukan kepercayaan kita atau sesembahan kita kepada sesuatu makhluk atau syaitan. Semua cara atau aturan pelajaran itu, bisa diterima oleh akal kita.

Oleh karena itu, ilmu magnetisme ini, serta cabang-cabangnya, sebagaimana yang telah saya sebutkan di atas, tidak bisa dikatakan sama dengan sihir yang telah diharamkan itu. Adalah ia sebagai satu ilmu yang biasa, yang halal bagi manusia biasa

Sekedar ini cukuplah rasanya buat mengetahui pokok-pokok ilmu magnetisme. Dengan keterangan-keterangan yang singkat itu, dapatlah kita bedakan antara ilmu sihir dengan ilmu magnetisme. Sekarang lantaran ilmu magnetusme ini jadi pokok pertanyaan, perlu kita mengetahui pekerjaan atau hasil dari ilmu ini.
Bagi orang yang sudah mempunyai ilmu ini dengan menuntut beberapa syarat lagi bisa ia hasilkan maksud-maksudnya, seperti sembuhkan sebagian penyakit dengan tidak pakai obat, panggil orang dengan perantaraan kemauannya, tidurkan orang dengan perintah kepadanya buat menceritakan hal-halnya, pun semua akan betul, dan banyak lagi yang aneh-aneh yang bisa dilakukan dengan perantaraan ilmu ini.

Maka, kalau dengan ilmu magnetisme atau lain-lain jalan seseorang bisa tahu yang ghaib-ghaib dan bisa menetapkan apa yang ia akan usahakan besok, tidaklah dapat dikatakan berlawanan dengan ayat yang tersebut dalam pertanyaan itu, karena ghaib yang bisa diketahui oleh ilmu magnetisme itu, tidak sama dengan ghaib yang dimaksudkan oleh ayat tersebut.
Buat menjelaskan itu, baiklah kita ketahui bahwa yang dikatakan ghaib itu ada dua macam :
Yang Pertama, ghaib idlaafie, yaitu hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak didapati oleh kebanyakan orang, tetapi bisa dicapai oleh tiap-tiap orang yang mengerti jalan dan aturannya.
Yang Kedua, ghaib hakiki, yaitu hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak dapat diketahui oleh satupun makhluk, selain dari Allah, baik malaikat-malaikat ataupun Rasul-rasul, tidak diberitahu oleh-Nya karena semua hakekat itu tersimpan pada Allah dan tidak terdapat dalam alam.

Jadi yang dimaksud oleh ayat : ….. “dan seseorang tidak bisa mengetahui apa yang ia akan usahakan besok” itu, ialah bahwa seseorang tidak bisa mengetahui hakekat dari usahanya atau buah dari pekerjaannya besok.

Oleh karena hakikat ini tidak bisa diketahui dan tidak ada wujudnya dalam alam, maka tak dapat diumpamakan dia.
Sekali lagi saya ulangkan, bahwa ilmu magnetisme dan sebagaimnya itu, sekali-kali tidak berlawanan atau bertentangan dengan ayat yang dalam pertanyaan itu.

Buat melanjutkan pemandangan dalam hal ini, periksalah :
1. Al-Jawahir I : 86
2. Asy-Syaukani I : 101
3. Muhammad Abduh IX : 45
4. Fathul Barri : 172
5. Mufaridatul Raghib : 224
6. Dakwatur Rasul : 183
7. Al-Manar VII : 638
8. Al-ManarXVIII : 815
9. Al-Manar XIX : 589
10. Al-Manar XXI : 306
11. Al-Manar XXV : 17

Daftar Pustaka :
A. Hasan, “Soal Jawab Tentang Berbagai Masalah Agama”, Jilid 3, hal. 1212, Cetakan XI, 1999, Penerbit CV. Diponegoro, Bandung
=================================================================================

BAB II : MAGNETISASI TUBUH MANUSIA dalam LATIHAN PERNAPASAN

1. PENDAHULUAN
Teramati bahwa seseorang mempelajari tenaga dalam melalui ilmu pernafasan mendapatkan kemanfaatan kesehatan jasmani, mempunyai kemampuan tertentu dan bagi yang peka mengalami dorongan putaran fisik.

Berdasarkan pengetahuan tentang bagaimana cara bernafas dan gejala-gejalanya, disimpulkan bahwa terjadi perubahan/penguatan sifat fisis tertentu pada tubuh manusia. Dari fenomena pada orang yang peka yaitu selalu mengalami gerak mekanik, sedangkan dari luar tubuhnya tidak ada sentuhan fisik dari orang atau benda lain. Di luar tubuh manusia terdapat medan magnet bumi. Interaksi mekanik terjadi pada tubuh jika tubuh berfungsi sebagai dipol magnet yang dapat dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Ini dapat terjadi jika di dalam tubuh terdapat proses magnetisasi. Satu-satunya zat tubuh yang dapat memagnetisasikan dirinya adalah darah, karena mengandung atom besi (Fe) dan Oksigen (O2) yang bersifat ferromagnetik dan paramagnetik.

Demikianlah analisis pada tulisan ini didasarkan pada prinsip-prinsip fisika, khususnya medan magnet dan elektromagnet beserta aspek-aspeknya. Disamping itu dikemukakan pula hasil empirik dari karunia Allah kepada manusia yaitu kekuatan pikir (power of mind). Berikut (bagi yang berminat mempelajari) adalah pengertian dasar hukum-hukum alam tentang fisika magnet.

a. Hukum Biot Savart :
Arus listrik akan menghasilkan medan magnet imbasan. Arah medan magnet memenuhi aturan putaran pembuka gabus yang arah majunya searah dengan arus listrik tersebut (Gambar 1a).
b. Suatu dipol magnet elementer dihasilkan oleh arus melingkar (Gambar 1b).
c. Gaya magnet pada partikel bermuatan listrik yang bergerak.
Muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet akan mendapat gaya magnet yang tegak lurus pada bidang yang dibuat oleh arah medan magnet, dan arah kecepatan partikel bermuatan tersebut, serta arahnya sesuai dengan majunya pembuka gabus yang diputar dari arah kecepatan ke arah medan magnet (Gambar 1c).
d. Gaya magnet pada dipol magnet.
Jika arah medan magnet adalah arah utara (U), sedangkan arah dipol magnet adalah Kutub Utara (KU), dan Kutub Selatan (KS), maka U akan menolak KU dan U akan menarik KS. Sebagai akibatnya dipol akan terputar jika kemudian KS ke arah U dan KU berlawanan dengan U, maka dipol tersebut akan tertarik oleh medan magnet (Gambar 1d). Prinsip inilah yang menerangkan seseorangyang peka akan pengaruh medan magnet akan terdorong dan atau terputar.
e. Jika arus listrik yang dimaksud adalah arus yang berubah-ubah atau bolak-balik, maka akan dihasilkan medan magnet yang berubah-ubah atau bolak-balik.
Dalam keadaan ini medan magnet tersebut menjadi medan magnet elektromagnetik karena menghasilkan imbas arus listrik yang berubah-ubah pula.

Gambar 1 : Pengertian dasar medan magnet / elektromagnet

2. PERAN DARAH DALAM PERNAFASAN

Pernafasan adalah mekanisme aliran material dari luar dan dalam tubuh makhluk hidup dimana melalui aliran terjadi penyerapan zat-zat penting dari luar oleh tubuh makhluk, sehingga keberlangsungan hidup terjadi. Oleh karenanya bagi manusia (sebagai makhluk hidup ) melakukan olah nafas dengan baik adalh dalam upaya memelihara keberlangsungan hidup.

Olah raga kebugaran (aerobik) adalah olah raga latihan otot-otot, sedemikian terjadi irama lambat dan cepat dari proses pernafasan, sehingga terjadi penyerapan udara dan oksigen semaksimal mungkin. Oleh karenanya, aerobik sangat dianjurkan oleh ahli kesehatan untuk memelihara kesehatan sebagai upaya memelihara keberlangsungan hidup.

Dalam latihan pernafasan di Sinar Putih (SP) terjadi proses penyerapan udara dan ditahan di dalam paru-paru, secara hampir bersamaan kontraksi tenaga didalam perut diarahkan kedada atau ulu hati (SP A: Pencak Silat) atau kedalam perut bawah (SP B). Nafas ditahan beberapa lama atau beberapa saat tertentu kemudian dilepaskan, demikian seterusnya.

Perlu diketahui bahwa dalam pernafasan manusia, ketika udara di dalam paru-paru, terjadi penyerapan oksigen (O2) oleh darah, secara bersamaan darah melepas beberapa fasa gas seperti (CO2). Setelah menyerap oksigen, darah dikatakan sebagai darah bersih, sedangkan sebelum menyerap oksigen disebut sebagai darah kotor.

Dalam pernafasan biasa (termasuk ketika aerobik) terjadi berlimpahnya oksigen di paru-paru karena setiap saat terjadi aliran oksigen masuk ketika penarikan nafas.

Oleh karenanya darah (molekul darah) dengan mudahnya menyerap oksigen tanpa molekul-molekulnya melakukan suatau pengaturan diri. Pada saat itu kita menahan nafas, maka cadangan oksigen di dalam paru-paru secara berangsur-angsur diserap oleh darah yang terus mengalir, maka agar tiap molekul darah mendapatkan oksigen menurut jumlah yang sesuai, molekul darah perlu melakukan pengaturan, agar terjadi keseimbangan yang stabil. Untuk itu perlu dipelajari sedikit tentang struktur molekul darah, sehingga pengaturan tersebut dapat diperkirakan dan diyakini terjadi.

Komponen pembentuk darah dalam penyerapan oksigen adalah molekul hemoglobin (butiran darah). Hemoglobin adalah merupakan rantai protein yang mengandung atom besi (Fe) melalui ikatan tertentu. Atom besi ini berfungsi dalam mengikat oksigen yang diserap oleh darah ketika melalui paru-paru dan melepasnya di sel-sel organ tubuh. Dari pelajaran bahan bacaan ilmiah biologi, struktur molekul hemoglobin bukanlah suatu struktur bulat dimana pusat massa di pusat molekul, tetapi merupakan suatau struktur memanjang dimana atom besi terpisah dengan rantai protein.

Kembali ke masalah pengaturan, maka dalam keadaan cadangan oksigen terbatas (nafas ditahan) darah akan mengambil posisi serial (berbaris) dengan urutan : atom besi – rantai protein – atom besi – rantai protein – dst. ( Lihat Gambar 2 ).

Gambar 2 : Struktur Hemoglobin

Sebagai akibatnya darah dalam pembuluh darah akan membentuk barisan simetris, demikian juga posisi simetris dari pengikatan oksigen dalam darah. Posisi ini akan memudahkan proses pengikatan oksigen dan melepaskan oksigen (oksidasi), berarti akan terjadi kelancaran metabolisme penggantian sel-sel yang rusak. Proses melepas dan menarik nafas secara perlahan tidak mengganggu stabilitas keteraturan itu.

Atom besi (Fe) adalah merupakan unsur transisi yang merupakan atom yang mempunyai sifat magnetik, dari yang sifat paramagnetik (bersifat magnetik karena adanya kesearahan spin elektron di kulit atom terluar secara sederhana) sampai ke sifat ferromagnetik (sangat magnetik, seperti pada molekul besi). Berkaitan dengan pengertian ini maka molekul hemoglobin yang teratur mengakibatkan darah bersifat magnetik teratur atau bersifat terpolarisasi magnetik.

Pertanyaan dengan gejala ini adalah :
Adakah kemanfaatan yang diperoleh dari sifat darah yang terpolarisasi magnetik dengan kita melatih pernafasan seperti pada latihan SP?

3. FENOMENA HASIL DARI DARAH YANG TERPOLARISASI MAGNETIK

Beberapa fenomena yang dihasilkan, karena darah terpolarisasi secara magnetik, yaitu antara lain :

☼ Tubuh manusiamengeluarkan medan magnet dan bersifat sebagai dipol {dwi kutub : Kutub Utara (KU) – Kutub Selatan (KS) }.
☼ Aliran darah mengakibatkan terjadi medan magnet yang dinamik yaitu menghasilkan terpancarnya gelombang elektromagnetik.
☼ Karena darah adalah bagian dari tubuh manusia, maka akan terjadi manfaat biologis terkait dengan fenomena dasar tersebut.

a. Pancaran Medan Magnet
Pancaran medan magnet (berbentuk dipol) dari seseorang akan berinteraksi dengan medan magnet dari luar baik medan magnet bumi, dan medan magnet benda lain termasuk dari orang lain yang memancarkan medan sejenis. Akibatnya jika orang tersebut “peka” dengan interaksi dari medan luar akan terjadi gejala berikut :
Jika dipol yang terpancar searah atau berlawanan dengan medan luar, maka orang tersebut akan terdorong maju atau ke belakang. Jika dipol yang terjadi membentuk sudut dengan arah medan luar maka orang tersebut akan terputar. Demikian juga dapat terjadi gabungan dari kedua gerak dasar tersebut (Lihat Gambar 3 dan lihat juga prinsip dari Pendahuluan d).
Medan magnet yang terpancar dapat mengimbas (menginduksi) individu (orang lain). Ini ditunjukkan dalam kejadian seseorang yang tersedot dan terputar oleh tenaga dalam (gerakan magnet) seseorang. Juga dalam fenomena seseorang melakukan terapi penyembuhan pada orang lain.

Gambar 3
Pancaran medan magnet berbentuk dipol
dari seseorang yang peka

b. Pancaran Gelombang Elektromagnet
Pancaran gelombang elektromagnet dari tubuh seseorang yang darahnya terpolarisasi menghasilkan pancaran tenaga (panas) membentuk aura. Pancaran ini dapat ditangkap orang lain melalui suatu “tuning” yaitu interferensi atau resonansi dari dua gelombang kedua orang tersebut karena kesamaan frekwensi. Masalah “tuning” akan dibahas pada bahasan “power of mind”.

Melalui interferensi tersebut dapat berlangsung tersalurnya informasi dari salah satu ke yang lain, dan jika jarak kedua orang tersebut jauh disebut telepati. Interferensi negatif yaitu “saling membenci” dapat membenturkan kedua tenaga, dapat menghasilkan salah seorang atau keduanya terpental dan bahkan dapat merusakkan organ internal salah satu atau keduanya.

c. Fenomena biologis dari terpolarisasinya darah
Fenomena biologis yang dapat disebutkan adalah :
-Darah menjadi bersih dari partikel atau sel-sel asing, karena akan dioksidasi oleh oksigen yang sangat mudah terlepas. Terjadi proses preventif (bela diri) dari darah terhadap bibit penyakit. Demikian juga dengan sel-sel organ tubuh yang telah rusak akan dioksidasi dan dibangun kembali melalui sari makanan yang dibawa darah. Jika darah tidak terpolarisasi maka dapat membentuk struktur acak dimana sel-sel asing (virus, bakteri, sel penyakit) dapat terjebak di dalamnya dan sulit dioksidasi.

-Tekanan otot pada perut bawah dan syaraf-syarafnya akan memicu berfungsinya kelenjar-kelenjar organ internal di dalam perut, terpolarisasinya darah pada organ tersebut, tergantikannya sel-sel tubuh yang rusak, secara keseluruhan akan menghasilkan kesehatan.

-Debu elektrostatik dari luar badan terutama debu, virus atau kuman penyakit tidak akan menyentuh tubuh, karena medan magnet akan membelokkan debu elektrostatik tersebut (Lihat prinsip pada pendahuluan c).

4. KEKUATAN PIKIRAN ( POWER OF MIND )
Tuhan mengkaruniai manusia kekuatan pikiran dimana melalui apa yang diinginkan khususnya yang berkaitan dengan fungsi kehidupan dalam tubuh, keinginan dapat terjadi. Latihan memfungsikan kekuatan pikiran secara teratur dan sungguh-sungguh akan menunjukkan dan membuktikan bahwa kekuatan pikiran adalah sesuatu yang mudah difungsikan.

Ketika menahan nafas dengan perut mengembung yang kemudian dikempiskan, maka dengan kekuatan pikiran dan gerak otot perut, tekanan diperut dapat dipindahkan ke ulu hati (SP A). Tekanan di ulu hati dengan kekuatan pikiran dibayangkan dialirkan misalnya ke kedua lengan, maka secara berangsur kedua lengan telah tersimpan tenaga fisik. Demikian juga jika perut dikempiskan dan tekanan otot perut dikebawahkan, sebentar kemudian akan terdapat tenaga yang dirasakan dengan mengalirnya panas ke seluruh tubuh dari arah perut bawah. Dengan kekuatan pikiran tenaga tersebut dapat dialirkan ke organ-organ internal kita ; paru-paru, jantung, pankreas, lambung, hati usus, ginjal, dsb. Secara serempak atau bergantian ke salah satu atau ke beberapa.
Pada organ yang dialiri tenaga ini darah terpolarisasi dan terdapat tenaga yang melindungi diri organ tersebut.

Kekuatan pikiran berfungsi melakukan modulasi frekwensi gelombang elektromagnet yang terpancar dari tubuh untuk dapat melakukan interferensi / resonansi dengan gelombang pancaran lain, di sinilah terjadi “tuning” dimana doa pemancar dapat berkomunikasi atau berinteraksi.

Kekuatan pikiran yang diikuti dengan rasa akan lebih memfungsikan tenaga untuk melakukan perbaikan metabolisme pada organ-organ internal. Diduga kekuatan pikiran dan rasa berangsur dapat “memerintah” otak kanan yang berkaitan dengan “bawah sadar” yang juga mengendalikan fungsi otot-otot tak sadar, pada organ-organ internal. Keotomatisan sistem bawah sadardapat memfungsikan kerja bawah sadar berlangsung terus meskipun kita sedang tidur. Inilah karunia Allah yang sangat membantu dalam bela diri dalam arti melindungi diri.

Fungsi kerja bawah sadar ini dapat digunakan untuk mengatur kesehatan melalui “diet otomatis bawah sadar” dengan menggunakan kekuatan pikiran. Dengan berkonsentrasi, ketika makan perintahkan alat pencernaan makanan agar menyerap sari makanan secukupnya. Insya Allah terjadi.

Pengaturan medan magnet imbasan dapat dilakukan oleh kekuatan pikiran, misalnya dalam proses terapi (penyembuhan penyakit). Kekuatan pikiran melalui imbasan medan magnet akan memaksapolarisasi darah si sakit untuk teratur dan mengarah ke arah medan pengimbas atau menuju ke arah normal (jika tidak sakit). Paksaan ini akan memacu organ yang sakit untuk melakukan perbaikan diri dan menuju ke berfungsi normal.

5. PEMADUAN DAN PENYIMPANAN TENAGA

a. Peran Gerakan Jurus

Medan magnet dan elektromagnet mengandung, mengimbas dan memencarkan tenaga. Berdasarkan bentuk-bentuk geometrik organ tubuh maka beberapa organ merupakan tempat terjadinya pemaduan medan magnet, sekaligus sebagai sumber imbasan atau pemancarannya. Bentuk geometrik yang dimaksud adalah bentuk lurus, lingkaran tertutup (loop) dan terdapatnya aliran balik dari darah.
Lurusnya lengan akan terpancar medan dari telapak tangan, gerakan-gerakan yang membentuk loop seperti bertemunya kedua telapak tangan dan melengkungnya lengan, serta ujung-ujung runcing dari organ tubuh seperti ujung jari dan ujung siku adalah posisi terpancarnya medan.
Berdasarkan pengertian tersebut maka gerakan 10 jurus dasar dapat dimengerti sebagai penguatan pemaduan medan dan tenaganya. Gesekan-gesekan pada bagian badan adalah upaya fisik melancarkan peredaran darah dan kepekaan syaraf serta melakukan imbasan pada daerah tersebut yang merupakan konsentrasi urat-urat darah dan kelenjar hormonal. Suatu rangkaian gerakan seperti pada tingakahan, pantek, mahdi, syahbandar, dan seterusnya adalahsecara terpadu mengaktifkan tubuh untuk menghasilkan medan magnet yang kuat dengan arah dipol tertentu. Diduga kedua telapak tangan dapat berfungsi seperti magnet tapal kuda.
Kedua telapak kaki harus menempel di bumi adalah agar terjadi proses pengisian jika kekurangan atau pembuangan tenaga medan yang berlebih di dalam tubuh.

b. Penyimpanan Tenaga

Secara fisik suatu medan magnet terpolarisasi yang mengandung tenaga dan informasi dapat “disimpan” dalam zat yang juga magnetik (contoh nyata : pita magnetik, disket, compact disk, dsb). Penyimpanan tenaga dalam dapat bersifat sementara ataupun permanen. Proses penyimpanan adalah proses pengimbasan pada zat magnetik, dan dengan melalui kekuatan pikiran penyimpanan dapat dilakukan. Adapun zat magnetik yang baik untuk penyimpanan antara lain : Oksigen (O2, di dalam udara), air (H2O), darah (mengandung Fe), tanah liat, kristal yang mengandung zat paramagnetik, logam kelompok besi, kumparan logam (solenoid). Dengan kekuatan pikiran tenaga yang tersimpan di suatu tempat / benda dapat diambil kembali.
Adanya air dapat diminum orang, mengakibatkan tenaga seseorang dapat disimpan di tubuh orang lain melalui air tersebut.

c. Konvergensi / pemadatan Medan Magnet Alam

Distribusi material magnetik di bumi tidaklah homogen (serba sama), maka medan magnet bumi di tiap titik muka bumi juga tidak selalu sama. Pada tempat-tempat dimana terdapat material magnetik seperti batuan yang mengandung mineral logam kelompok besi, maka terjadi konvergensi / pemadatan medan. Gejala ini disebut anomali magnetik. Anomali magnetik juga dapat terdeteksi melalui alat ukur magnometer. Untuk anomali yang amat kecil magnometer tidak bisa mendeteksinya, dibutuhkan kepekaan yang lebih tinggi.
Adanya air atau sungai bawah tanah dimana di atasnya terdapat padang pasir yang kering akan menunjukkan gejala perubahan medan magnet, karena sifat paramagnetik air dan alirannya. Manusia yang peka akan medan magnet akan dapat merasakannya.

Jadi adanya seseorang yang menemukan sumber air dengan memegang suatu ranting kayu atau batang logam sebetulnyalah bagi seseorang yang peka akan medan magnet dapat melakukan “eksplorasi” magnetik untuk menemukan deposit mineral logam. Ini merupakan eksplorsi geofisika (lihat Gambar 4).

Gambar 4. Konvergensi medan magnet alam karena deposit mineral atau air (sungai. Gambar 5
Sketsa daerah solenoida

Pemadatan medan magnet bumi juga dapat dilakukan oleh manusia yaitu dengan membuat bangunan yang banyak menggunakan beton bertulang besi ataupun bentuk-bentuk logam “penangkap” medan seperti solenoida (kumparan logam). Sebagai contoh adalah uliran solenoida yang terdapat pada atap di selasar antara labtek (Laboratorium Teknologi) X dan Labtek XI di ITB di atas tangga yang juga mengulir (lihat skets di gambar 5).

Telah dibuktikan bahwa orang-orang yang peka akan terputar atau terdorong ketika konsentrasi pada posisi Jurus Satu. Jadi, bagi yang peka diminta berhati-hati jika berlatih dibawah atap tersebut, karena dapat terpelanting dan menumbuk tembok dinding atau tangga.
Konvergensi lain yang terjadi di alam adalah terdapatnya pusat-pusat magnetik “self dinamic” (dinamika diri) yaitu yang dihasilkan oleh makhluk hidup seperti : manusia, binatang, dan “makhluk halus”. Makhluk halus adalah medan magnet self dinamic, sehingga melalui proses imbasan dan tuning, seseorang dapat mendeteksi keberadaannya. Medan magnet kuat dari seseorang dapat menarik medan magnet makhluk halus, sehingga dekat dengannya atau mendorongnya jauh. Karakteristik medan magnet makhluk halus dapat dirasakan oleh orang yang peka melalui getarannya, suhu, sonik (suara), bau, atau rasa meremang.

d. Getaran Tubuh

Interaksi antara medan magnet dipol tubuh manusia dan medan luar selain menghasilkan gerak makro (putaran, tarikan, dorongan) juga dapat menghasilkan gerak mikro berupa getaran tubuh (karena sifat elastis tubuh).
Sistem peredaran darah manusia dan kontraksi tubuh akan memberikan efek mekanis getaran dimana tiap-tiap orang mempunyai respon (tanggapan) gerak tertentu. Kekuatan pikiran orang tersebut dapat mengarahkan ke gerak karakteristik orang tersebut.
Prinsip ini digunakan dalam peralatan pendeteksian kejujuran atau kebohongan (lie detector).
Demikian juga respon ini dapat tercerminkan melalui getaran bandul sederhana yang dipegang oleh orang tersebut dalam posisi berkonsentrasi. Gerak bandul akan mengikuti kekuatan pikiran orang tersebut. Perintahkanlah untuk putar kanan, putar kiri dan gerak maju mundur (silahkan coba).


Demikianlah juga seseorang dapat “menera” dirinya untuk merespon jawaban “ya” dan “tidak” dari tubuhnya melalui kekuatan pikiran. Berkonsentrasilah dengan mengatakan “ya” dan perhatikanlah gerakan bandul tersebut, kemudian katakan “tidak” dan lihat respon gerakannya. Pola gerakan “ya” dan “tidak” seseorang akan tetap selamanya. Cara ini lebih jauh dapat digunakan untuk mengetahui jawaban sesuatu yang kita tidak tahu, tetapi tubuh dapat meresponnya, misalnya untuk mendiagnose penyakit seseorang. Silahkan coba cara berikut (lihat Gambar 6) :

Gambar 6.
A= pendiagnosa : memberi pertanyaan
B= yang mendiagnosa : tubuh menjawab

Pegang bandul sambil berhadapan dengan seseorang yang akan di diagnosa. Baik anda atau orang tersebut diminta berdoa berkonsentrasi dengan kekuatan pikiran mengaktifkan agar tubuh memberikan respon yaitu :
- Seseorang tersebut merespon pertanyaan anda,
- Anda sendiri menerima respon tubuh orang tersebut.

Jika anda mengetahui anatomi tubuh manusia, mulailah tanyakan misalnya: Apakah Bapak/Ibu Hasan (sebut nama) mempunyai sakit tenggorokan?
Perhatikan respon gerakan bandul yang anda pegang.
Demikianlah pertanyaan dapat disusun untuk menanyakan kesehatan seluruh bagian tubuh orang tersebut dan sampai detail.
Insya Allah informasi tersebut benar dan dapat diuji kebenarannya terhadap diagnosa medis oleh dokter.
Cara melihat gerakan bandul ini dapat digunakan untuk berbagai hal yang sifatnya tubuh dapat memberikan respon.

6. MENGIMBAS TUBUH ORANG LAIN

Seseorang dengan kemampuan menghasilkan medan magnet dan elektromagnet yang kuat (karena tingkat pendalamannya telah tinggi) dapat melakukan imbasan kepada orang lain untuk berbagai maksud (sebaiknya dilakukan untuk maksud baik). Berikut akan diuraiakan suatau analisis mekanistik mengapa proses imbasan tersebut bermanfaat.

a. Imbasan Melancarkan Polarisasi Darah

Imbasan ini sebaiknya dilakukan oleh yang ahli (Pelatih yang Bertugas Membuka) kepada yang masih belajar. Dengan medan yang kuat dan dengan kekuatan pikiran yang terkonsentrasi dan doa kepada Allah Yang Maha Kuasa, Si Pengimbas melakukan pengimbasan pada bagian tubuh internal yang dapat mengalirkan peredaran darah dan fungsi syaraf agar kelenjar hormonal tertentu berfungsi ketika terjadi proses tekanan otot perut, tekanan pada organ internal efektif sehingga proses mekanisme mempolarisasi darah terbentuk. Kemudian latihan sungguh-sungguh akan menyempurnakan mekanisme tersebut. Pengimbasan ini sangat sugestif, yaitu yang diimbas perlu menerima dan memfungsikannya. Pada saat pengimbasan terjadi “tuning” resonansi yang baik.

b. Imbasan Penyembuhan

Karena masing-masing bagian tubuh manusia memancarkan medan magnet maka akan terbentuklah “peta raga” magnetik manusia. Pandangan rasa seseorang yang berkemampuan seakan-akan seperti melihat foto rontgen. Proses hidup pada sel tubuh manusia membuat peta raga ini dinamik. Sebetulnyalah dapat diartikan, imbasan dari luar adalah interaksi medan magnet luar dengan peta raga ini. Kekuatan pikiran si pengimbas dapat melakukan “treatment” pada peta raga ini (dapat juga disebut raga astral).
Demikian dengan ridha Allah proses penyembuhan dapat berhasil. Komponen peta raga termasuk di dalamnya peta sel-sel penyakit atau kuman penyakit yang hidup. Sel penyakit akan menyerap sari makanan dalam darah untuk kehidupan, bahkan dapat menghancurkan butiran darah (Lihat Gambar 7). Sel terjadi dari plasma yang merupakan protein (rangkaian asam amino). Adanya atom aksigen membuat plasma tersebut paramagnetik. Kekuatan pikiran si pengimbas (penyembuh) akan mempolarisasikan secara kuat darah dan sel tubuh si sakit, sehingga berfungsi menuju normal dan menghentikan fungsi sel penyakit dengan memutar polarisasinya agar tidak menyerap sari makanan dari darah pada sel tubuh. Akibatnya sel penyakit kekurangan kekuatan untuk hidup dan darah putih dari si sakit dapat membunuh sel penyakit tersebut, serta oksigen dalam darah membakarnya. Banyak dan sedikit jumlah sel penyakit menjadi ukuran lama dan sebentar penyembuhan terjadi. Agar proses penyembuhan terjadi dengan baik, si sakit perlu menerima dengan baik proses imbasan tersebut. Kepada si sakit dapat diberikan secara langsung air yang telah diberi imbasan dan tenaga dan juga obat-obatan medis agar terjadi secara bersamaan proses penyembuhan secara kimia (penggunaan obat jangan berlebihan).

Cara pengimbasan dapat dilakukan dengan memasukkan tenaga, menarik / menyapukan tenaga dan atau melakukan pembilasan / flushing yaitu mengalirkan imbasan (lihat Gambar 7).

Gambar 7 : Proses flushing darah

Pengimbasan untuk penyembuhan tidak tergantung pada jarak yang penting terjadi tuning (dapat melalui kontak telepon).

c. Imbasan Preventif Bela Diri

Telah diuraiakan pada bagian terdahulu bahwa adanya pancaran medan magnet menghasilkan perisai terhadap datangnya debu elektrostatik. Ini merupakan sifat preventif.
Cara prefentif aktif adalah melakukan imbasan magnetik diarahkan dengan kekuatan pikiran untuk membentuk perisai yang dapat menolak tenaga yang akan menyerang. Perisai preventif ini dapat membatalkan niat orang untuk menyerang, orang tidak perhatian untuk menyerang atau menolak serangan yang membuat penyerang tertolak. Seseorang menyerang kita berarti melakukan “tuning” (negatif, ingin merugikan).
Dengan prinsip menyimpan tenaga, preventif bela diri dapat digunakan untuk melindungi barang dan seseorang dengan menyimpan imbasan menutupi barang dan seseorang tersebut.

d. Imbasan untuk Komunikasi

Memancarkan medan imbasan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi. Seseorang dengan suatu kepekaan dan melakukan tuning dengan si pemancar imbasan dapat menerima informasi tersebut. Proses ini disebut telepati. Latihan telepati dapat dilakukan dengan membayangkan suatu “benda” disimpan di suatu titik dan kemudian diduga oleh orang lain atau mencoba mencermati rasa atau dugaan perasaan yang terjadi.


PENUTUP

Demikianlah uraian tentang analisis fisis tentang pembentukan tenaga dalam dan pemanfaatannya. Manusia diberi hak memilih untuk maksud baik atau buruk. Akhlak, budi pekerti, moral manusialah yang mendasari pilihan tersebut. Pendidikan agama dan moral perlu dipertebal agar pilihan maksud baiklah yang diambil. Latihan-latihan pemanfaatan tenaga dalam dianjurkan dibawah pengawasan pelatih yang lebih matang dalam merasakan kemanfaatan tenaga dalam.